Pendidikan ketamansiswaan merupakan salah satu Pendidikan Budi Pekerti bagi siswa-siswi Tamansiswa. Melalui Pendidikan Ketamansiswaan para siswa dibangun jiwa raganya agar mampu berbuat yang didasari pikiran positif, perasaan yang halus dan kehendak yang mulia berdasar konsepsi Ki Hadjar Dewantara dan Asas Taman-siswa 1922.
Ki Hadjar Dewantara bisa menggunakan teori : Sifat, Bentuk, Isi dan Irama perjuangan (SBII).
Sifat dan hakekat Tamansiswa itu adalah :
- sebagai Badan Perjuangan Kebudayaan
- sebagai Pembangunan Masyarakat
- sebagai Keluarga Suci dengan Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak dan Asas Tamansiswa 1922
- sebagai wakaf merdeka yang patuh terhadap ketentuan sendiri sejauh tidak bertentangan dengan hukum dan ketentuan agama maupun negara
Ada Bentuk Tamansiswa dewasa ini :
- sebagai perguruan
- sebagai organisasi
- sebagai organisasi pemuda
- sebagai organisasi pelajar dan mahasiswa