Pertama saya akan membahas tentang sel, bahwa sel memiliki membran semipermeable, membran inilah yang menyebabkan terjadinya potensial membran (aliran keluar - masuk ion). Guna dari membran ini agar ion-ion dalam sel dapat bertukar supaya mencapai keterseimbangan (osmotik) sel. Jika saja membran sel tidak semipermeabel, maka tidak akan ada potensial membran maka dipastikan kesimbangan sel akan terganggu. Dalam sel ada beragam ion, seperti ion Na+, K+, Cl- dlsb. Antara didalam dan luar sel jumlah ion berbeda. Seperti Na+ kadarnya lebih banyak di luar sel dari di dalam sel, dan kandungan K+ lebih sedikit diluar sel dari didalam sel. Sehingga inilah pentingnya membran semipermeabel diciptakan .
Hal tersebut jikalau dikaitkan dengan saraf, adalah ketika sel-sel tersebut mengalami perubahan apapun sel tersebut mengirimkan sinyal berfrekuensi khusus seperti potensial ambang, potensial istirahat (ketika tak ada stimulus), potensial aksi, repolarisasi, bertingkat dlsb. Pada sel memiliki batas lonjakan stimulus tertinggi +30 /titik equilibrum (superthreshold). Dan pada pada bagian bawah -80 (Sub threshold), batas ambang/ potensial ambang -50 (threshold) dan potensial istirahat -70. Pada saat stimulus datang pasti mempunyai frekuensi yang dimilikinya. Entah itu frekuensi -50 (potensial ambang), frekuensi -80 (potensial istirahat).
Potensial saraf yang bermacam dan berfluktuasi tersebut pada akhirnya kembali menjadi polarisasi (kembali normal) pada di potensial ambang. Dengan begitu akan berguna saat syaraf diteruskan menjadi satu arah.