Gambar disamping adalah Nukleus dilihat dari Mikroskop Elekrton (TEM) |
jawab :
Inti sel atau nukleus merupakan bagian sel yang berfungsi sebagai pengendali aktivitas sel. Inti sel diperlukan untuk mengontrol reksi-reaksi kimia, pertumbuhan dan pembelahan sel. Tanpa inti, sel tidak mampu berkembang biak dan memperbaiki dirinya yang rusak. Pada umumnya, organel ini, mempunyai bentuk bulat dan letaknya ditengah sel. Inti sel tersusun atas (a) selaput atau membran inti; (b) nukleoplasma atau plasma inti; (c) nukleolus atau anak inti; dan (d) benang-benang kromatin atau butir-butir kromatin. DNA, RNA, protein, lipid, enzim, dan beberapa komponen anorganik terdapat dalam nukleus sel. Sebagian besar RNA nukleus sel dan hanya sebagian kecil DNA nukleus sel terdapat dalam nukleolus. Nukleus sel ikut mengatur dan mengendalikan biosintesis protein dalam sel,dengan demikian mengatur kegiatan biokimiawi sel.
2. Struktur membran inti dan pengemasan DNA dalam kromosom
Jawab
Membran inti atau membran nukleus merupakan selaput tipis yang elastis dan membungkus nukleus. Membran ini merupakan dua membran yang terpisah dengan jarak antara 200-300A. Tidak mengandung mukopolisakarida seperti pada membran plasma, tetapi terdapat pori yang berupa celah atau saluran-saluran halus. Melalui celah ini, berbagai senyawa dapat mengalir dari nukloplasma ke sitoplasma atau sebaliknya.
3. Hubungan pembelahan sel dengan perilaku membran inti dan kromosom
Jawab
Pada akhirnya profase dari pembelahan mitosis atau meiosis selubung inti akan pecah tetapi terbentuk kembali setelah telofase. Pecahnya selubung inti di duga disebabkan oleh adanya trigger protein (protein pemicu) yang menyebabkan rapuhnya struktur selubung inti. Selain itu spindle fibers (gelendong pembelahan) yang dihasilkan pada profase diperkirakan juga menekan selubung inti sehingga mempercepat pemecahan. Penelitian pada berbagai tipe sel menunjukkan bahwa proses disintegrasi (pemecahan) dan pembentukan kembali selubung inti berbeda-beda pada setiap jenis sel. Sejauh ini terdapat kemungkinan disintergrasi tidak sempurna sehingga selubung inti terpecah-pecah menjadi serpihan-serpihan atau lembaran kecil. Sebagian serpihan tersebut menempel pada kromosom dan nantinya akan berfungsi sebagai starter pembentukan membran inti yang baru.
4. Hubungan pori inti dengan sintesis protein
Jawab
Pori merupakan jalan untuk ARNd dan protein ribosom, oleh karena itu bila kegiatan sintesis protein tinggi maka jumlah pori juga bertambah dan sebaliknya jumlahnya berkurang apabila aktivitas sintesis protein menurun.
5. Apa hubungan nukleolus dengan ribosom?
Jawab
Didalam nukleus, ada satu atau lebih nukleolus (jamak; nukleoli). Nukleolus adalah badan padat yang mengandung subunit-subunit untuk ribosom, organel-organel sitoplasmik yang terlibat dalam sintesis protein. Nukleolus ikut serta dalam perakitan dan sintesis ribosom. Biasanya nukleolus melekat pada sebuah kromosom spesifik di dalam nukleus. Aetiap kromosom berbentuk sebuah batang atau seutas benang tunggal kecil selama masa hidup sel,tetapi dalam sel yang sedang beristirahat (tidak membelah). Kromosom-kromosam terlihat seperti sebuah jaringan tunggal dari benang-benang tipis. Materi gen dari sel ditemukan dalam kromosom tersebut.
6. Struktur ribosom
Jawab
Ribosom merupakan tempat protein. Sel yang memiliki laju sintesis protein yang tinggi secara khusus memiliki jumlah ribosom yang sangat banyak. Misal, sel hati manusia memiliki beberapa juta ribosom. Tidak mengejutkan jika sel yang aktif dalam mensintesis protein juga memiliki nukleoli yang terlihat jelas. Meskipun sangat kecil, ribosom mempunyai peranan penting sebab organel ini merupakan tempat terjadinya sinteis protein dalam sitoplasma. Di dalam sel, ribosom terdapat bebas dalam sitoplasma atau melekat pada retikulum endoplasma.
7. Sintesis ribosom
Jawab
Semua protein ribosom disintesis di sitosol, tepatnya pada ribosom yang bebas di sitoplasma. ARNr ditranskripsi di nukleus. Kusus pasa eukariotik, ARNr 28S, 18S, dan 5,8S ditranskripsi dinukleus, sedangkan ARNr 5,8S ditranskripsi tidak dinukleus. Protein ribosom yang disintesis di sitoplasma selanjutnya masuk kedalam inti melalui pori selaput inti dan kemudian bergabung kemudian keluar dari inti.
Sumber :
JICA Individual Text Book Biologi Sel, Istianti Dkk, 1999 : Universitas Negeri Malang.