Contact Form

 

SITOSKLERET

SITOSKLERET
Soal ..!

1. Pengertian sitoskleret ?

Jawab :
Sitoskeleton atau kerangka sel adalah jaring berkas-berkas protein yang menyusun sitoplasma  dalam sel. Setelah lama dianggap hanya terdapat di sel eukariot, sitoskeleton ternyata juga dapat ditemukan pada sel prokariot. Dengan adanya sitoskeleton, sel dapat memiliki bentuk yang kokoh, berubah bentuk, mampu mengatur posisi organel, berenang, serta merayap di permukaan (Alberts B, et.al. 2002).

Sitoskleleton terdiri dari mikrotubulus, filamen aktin yang tipis, filamen tebal miosin, dan berbagai kelompok filamen berukuran sedang. Abnormalitas sitoskeleton dapat menyebabkan defek fungsi sel, seperti lokomosi sel atau gerakan organel intrasel (misalnya, defek mikrotubulus menyebabkan cilia imotil atau sindrom Kartagener) (Robbins & Cotran, 2009:20).

Skeleton memberi tumpuan struktural pada sel, dan juga berfungsi dalam motilitas dan pengaturan sel. Fungsi yang paling jelas dari sitoskeleton ialah untuk memberikan dukungan mekanis pada sel dan mempertahankan bentukknya. Ini sangat penting untuk sel hewan, yang tidak memiliki dinding sel. Kekuatan dan kelenturan sitoskeleton yang
mengagumkan secara keseluruhan didasarkan pada arsitekturnya.

Seperti kubah geodesi, sitoskeleton distabilkan oleh keseimbangan antara gaya-gaya yang berlawanan yang dikerahkan oleh unsur-unsurnya. Selain itu, sama seperti rangka hewan membantu mempertahankan posisi bagian-bagian tubuh lainnya, sitoskeleton merupakan tempat bergantung banyak organel dan bahkan molekul enzim sitosol. Akan tetapi, sitoskeleton lebih dinamis daripada rangka hewan. Sitoskeleton dapat secara cepat dibongkar dalam satu bagian sel dan dirakit atau disusun di tempat baru, yang mengubah bentuk sel tersebut (Campbell, 2002 : 129-130).
Sitoskeleton juga terlibat dalam beberapa jenis motilitas (gerak) sel. Istilah motilitas sel mencakup perubahan tempat sel maupun
pergerakan bagian sel yang lebih terbatas. Motilitas sel umumnya membutuhkan interaksi sitoskleleton dengan protein yang disebut molekul motor (Gambar disamping) (Campbell, 2002 : 130).







Daftar pustaka

Alberts B, et.al. 2002. Molecular Biology of the Cell. Ney York:Garland Science ISBN 0-8153-3218-1.
Campbell, dkk. 2002. Biologi Edisi ke lima – jilid 1. Erlangga : Jakarta
Karp, G. (2009). Cell and Molecular Biology: Concepts and Experiments (ed. 6). Hoboken, NJ: John Wiley and Sons. Hlm. 319.
Robbin & Contran.2009. Buku saku Dasar Patologis Penyakit. Buku Kedokteran EGC : Jakarta.


Total comment

Author

Unknown